Penemuan Lensa Progresif yang Revolusioner
Umur anda sudah 40 tahun atau
lebih?
Apakah anda kesulitan melihat
pada jarak yang dekat?
Apakah penglihatan anda kabur
(buram) sementara waktu saat beralih jarak pandang?
Mungkin Anda menderita
presbiopia, perubahan yang umum terjadi pada penglihatan yang biasa menyerang
orang berusia di atas 40 tahun atau lebih, hilangnya pandangan jarak dekat
secara bertahap yang umum berlangsung seiring bertambahnya usia.
Anda tak perlu khawatir lensa
progresif bisa menjadi solusi untuk Anda. Anda tak perlu memiliki banyak
kacamata untuk jarak jauh dan membaca, atau anda tak perlu memakai kacamata bifocal
seperti orangtua anda dulu dengan lensa progresif yang memiliki lengkungan
gradual di permukaan lensa dan tidak hanya memberikan penglihatan yang lebih
jelas pada jarak dekat dan jauh, tetapi juga progresi yang lembut dan nyaman di
antaranya. Dengan lensa progresif anda dapat melihat di semua jarak dengan
mulus dan jelas, bagi penderita prebiopia lensa ini memberikan kenyamanan
penglihatan yang baik tanpa kompromi dan dapat mengoreksi yang disesuaikan
dengan kebutuhan pribadi anda.
Penglihatan dengan lensa progresif
Penemu Lensa Progresif
Awal mula sejarah lensa progresif
dimulai pada tahun 1907 yang mana hak patennya diberikan kepada Owen Aves, pria
Inggris ini mempatenkan garis besar dan prosedur perakitan lensa progresif.
Lensa yang dibuat Owen ini terdiri dari permukaan belakang conelike dan depan
bulat berongga seehingga membuat perubahan dalam pembiasan, dan lensa ini tidak
pernah di komersilkan karena belum dapat dipakai dan belum sempurna.
Akhirnya pada tahun 1953 Bernard
Maitenaz mampu menciptakan lensa progresif yang dikembangkannya dari kacamata
flat-top milik ayahnya yang menurutnya bahwa lensa tersebut membutuhkan sedikit
pemikiran lagi untuk dikembangkan karena menurutnya konsep tersebut sudah
kedaluwarsa, dan dia terima tantangan untuk membuat sebuah lensa yang sangat
mungkin untuk orang melihat dari berbagai jarak dan pada saat itu hamper semua
orang tidak percaya dengan idenya, yang akhirnya di kemudian hari ditemukanlah
lensa progresif yang dipatenkan oleh Varilux dari Essel (sekarang Essilor) pada
tahun 1956.
Desain pertama lensa progresif
ini memiliki konfigurasi daya rentang pandang yang sangat luas di wilayah dan
basis, dengan yang paling ketat berada di pusat (tengah) yang dulu disebut
sebagai tempat visi ideal. Dengan seiring berlanjutnya tahun ke tahun lensa
progresif terus berinovasi sejalan dengan tuntutan sesuai kebutuhannya setiap
waktunya. Lensa progresif ini terus berevolusioner dengan memperhatikan
komentar dari pemakainya dan dengan selalu mengedepankan kenyamanan sesuai
kebutuhan pada setiap waktunya. Oleh karena itu pemakai lensa progresif selalu
puas dengan apa yang didapatnya pada penglihatannya.
Lensa progresif menawarakan
transisi yang mulus dari penglihatan jauh, lewat pandangan menengah sampai
dengan pandangan dekat, serta dapat mengoreksi dengan baik. Lensa progresif
memberikan peningkatan kekuatan yang tak terlihat pada lensa untuk jarak dekat,
menengah dan jauh. Tidak dibutuhkan lagi mengganti-ganti kacamata standar saat
melihat dekat dan jauh yang terasa mengganggu. Dan, kacamata progresif juga
memberi kelebihan pada penampilan: Karena perbedaan zona penglihatan pada
transisi lensa tidak terlihat, kacamata progresif menjamin pandangan yang luas
bagi mata Anda, dan tidak bisa dibandingkan dengan lensa single vision ataupun bifocal.
Bahkan kacamata sport dapat menggunakan lensa progresif, dengan lensa progresif
ini melakukan olahraga pun seperti jogging dan golf pun anda akan merasakan
kenyamanan penglihatan yang begitu lembut.
Demikian pengetahuan tentang
Penemuan Lensa Progresif yang Revolusioner, semoga dapat menambah wawasan bagi
para pembaca di dunia perkacamataan.
#Salam Pinhole.
#Salam Pinhole.
Komentar
Posting Komentar